Telepon
seluler (ponsel) atau telepon genggam (telgam) atau handphone (HP)
atau disebut pula adalah perangkat telekomunikasi elektronik
yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional
saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel, mobile)
dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless).
Saat ini Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global System
for Mobile Telecommunications) dan sistem CDMA (Code
Division Multiple Access). Badan yang mengatur telekomunikasi seluler
Indonesia adalah Asosiasi
Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI).
Dampak Positif
- Meningkatkan konektivitas, baik jarak dekat maupun jarak jauh dan mengurangi jumlah waktu dimana kita tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain. Menurut Kate Fox dari Pusat Penelitian Masalah Sosial, telepon seluler memfasilitasi “terapi gosip” dan bertindak sebagai “garis hidup sosial” di dunia modern yang sibuk saat ini. Kita perlu hadir secara fisik dengan seseorang di era pra-handphone, hari ini kita dapat berbicara dengan seseorang dimana saja sambil berjalan-jalan atau duduk di kafe.
- Dampak telepon seluler telah mempengaruhi cara seseorang melakukan bisnis. Sebuah studi di tahun 2007 oleh Australia National University melaporkan bahwa hampir setengah dari subjek yang diwawancarai mengatakan tidak mungkin atau sulit untuk melakukan pekerjaan tanpa telepon seluler. Dampak telepon seluler bagi kehidupan sosial juga menemukan bahwa setengah dari responden menggunakan handphone mereka untuk tujuan bisnis saat melakukan liburan, mengaburkan batas antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi. Temuan lain adalah memiliki handphone meningkatkan beban kerja seseorang, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa handphone meningkatkan produktivitas mereka.
- Dampak demografis. Telepon seluler memiliki pengaruh yang berbeda pada demografis yang berbeda. Warga lanjut usia, terutama mereka yang memiliki masalah mobilitas, bisa mengurangi rasa terisolasi dengan menggunakn handphone dan tidak tergantung pada kunjungan dari orang lain untuk tetap berhubungan dengan dunia luar.
- Dampak positif handphone bagi anak-anak dan remaja adalah memungkinkan mereka mengembangkan kemandirian mereka. Penelitian tahun 2007 oleh Australia Nastional University mengungkapkan bahwa 30% orang tua akan membiarkan anak mereka berada di luar jika memegang handphone agar tetap bisa dihubungi.
- Memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi dalam berbagai cara, termasuk panggilan, pesan teks, IM (Instant Messaging), dan email. Berkomunikasi melalui teks memungkinkan seseorang untuk melakukan percakapan dengan orang lain yang mungkin tidak tepat untuk dilakukan di depan umum atau di acaraa tertentu. Dengan terciptanya telepon seluler smartphone, pengguna dapat mengakses akun jejaring sosial melalui handphone mereka, meningatkan jumlah metode dimana seseorang dapat berkomunikasi.
- Teknologi ponsel juga memudahkan kita dalam berkomunikasi, kita tidak lagi harus bertatap muka apabila ingin berbicara, kia bisa menggunakan ponsel untuk menelpon, sms, bahkan videocall. Jangankan untuk kegiatan sehari-hari, pada saat hari raya iedul fitri saja contohnya, kita dengan mudah telpon atau sms untuk mengucapkan maaf lahir batin apabila kita tidak sempat berkunjung, kurang afdol memang, tapi setidaknya kita telah dimudahkan dengan cara itu.
Ø Bagi
anak yang telah memiliki telepon selular, mampu mengganggu tingkat konsentrasi
si anak saat belajar (konsentrasi justru tertuju pada fitur games, jaringan
sosial, SMS, dan lain sebagainya)
Ø Efek
radiasi telepon selular yang berbahaya bagi otak (telepon selular mengubah
suara menjadi gelombang elektromagnetik seperti halnya radio. Kuatnya pancaran
gelombang dan letak telepon selular yang menempel di kepala akan mengubah
sel-sel otak hingga berkembang abnormal dan potensial menjadi sel kanker)
Ø Mampu
mengundang tingkat kriminalitas (dapat mengundang orang lain untuk melakukan
tindakan pencurian atau penjambretan telepon selular seseorang) dapat juga
menimbulkan kejahatan dalam penyalah gunaan kamera dan foto dalam ponsel,
adanya juga kejahatan penimpuan dalam SMS.
Ø Bagi
pelajar, mampu berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku siswa (jika tidak ada
pengontrolan dari guru atau orang tua, telepon selular dapat digunakan sebagai
tayangan gambar atau video porno yang sama sekali tak layak dikonsumsi pelajar
dan kaum terdidik lainnya)
Ø Pemborosan
uang yang sia-sia (memiliki telepon selular tidak lepas dari penggunaan pulsa
dari kartu perdana, dan penggunaan pulsa inilah yang dapat menjadikan seorang
konsumen telepon selular bertindak boros)
Ø Dari
segi psikologis, dengan ponsel masyarakat kini lebih cenderung menjadi
masyarakat yang malas karena hanya dengan ponsel dapat melakukan berbagai
aktivitas komunikasi sehingga proses interaksi secara langsung atau tatap muka
dengan orang lain jarang dilakukan. Untuk bersosialisasi dengan teman dan
lingkungan sekitar (dengan fasilitas yang dimiliki oleh telepon selular, maka di
zaman yang serba canggih dan modern ini segalanya bisa dilakukan dengan duduk
di tempat tanpa perlu beranjak dari tempat duduk dan meninggalkan aktivitas
seseorang. Mulai dari mengisi pulsa, transfer uang, memesan tiket, belanja,
hingga memesan makanan dapat dilakukan tanpa beranjak dari tempat sedikitpun).
Ø Semakin
melunturnya nilai moral dan sopan santun
Ø Dampak
kultural yakni bahwa ponsel tidak hanya sebagai teknologi komunikasi namun juga
sebagai hal yang mencerminkan ikatan emosional dan budaya yang melambangkan
status sosial manusia sehingga manusia selalu melihat ponsel sebagai ukuran
status manusia dan berlomba untuk selalu mendapat serta mengganti ponsel dengan
tipe yang terbaru
saran kami...
Ketika
telah mengetahui dampak positif dan nefatif
dari telekomunikasi telepon / seluler sebaiknya kita mempergunakan tersebut
sesuai dengan fungsinya dengan tidak menyalah gunakan tehnologi tersebut ke
perbuatan yang dapat menjerumuskan kita
ber tindak kejahatan dan penggunaan ponsel secara berlebihan dapat
memicu timbulnya dampak buruk pada kesehatan dan tingkah laku
manusia akibat radiasi yang ditimbulkan. Sudah saatnya kita menggunakan ponsel
sesuai kebutuhan dan jangan sampai memakainya dengan berlebihan, terutama pada
anak-anak dan remaja.